Selasa, 22 September 2009

Berlebaran Bersama Asap di Batola

Hingga hari ketiga Idul Fitri, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel, masih diselimuti asap akibat kebakaran puluhan hektar lahan persawahan dan lahan bergambut.

"Begitu saya masuk kawasan Jalan Handil Bakti, tepatnya di perempatan menuju ke Marabahan ibu kota Batola dan ke arah Jembatan Barito menuju Kabupaten Kapuas langsung merasakan bau sangit dan mata merasa perih," kata Salman, Selasa (22/9) di Sungai Punggu.

Menurut dia, pada saat Lebaran hari ketiga ini ingin mengunjungi keluarganya di Desa Sungai Punggu RT 3 Kecamatan Anjir Muara yang sudah setahun tidak bertemu. Saat berada tepat di tengah jalan Desa Handil Paliwara rombongannya menemui lahan persawahan sedang terbakar sepanjang tiga kilometer yang berjarak sekitar 20 meter dari jalan, terang dia.

"Sehingga jalan tertutup oleh kabut asap membuat mata perih dan kerongkongan terasa kering, saya berpikir mungkin inilah yang harus dirasakan, saya 'disuguhi asap'," kata Salman.

Menurut dia, pada saat Lebaran hari kedua ini ingin mengunjungi keluarganya di Desa Sungai Punggu RT 3 Kecamatan Anjir Muara yang sudah setahun tidak bertemu. "Dan, yang lebih parah lagi saat berada di tengah-tengah jalan Desa Handil Paliwara, saya dan rombongan menemui lahan persawahan sedang terbakar sepanjang tiga kilometer yang berjarak sekitar 20 meter dari jalan."

Salman mengaku datang dengan keluarga besar menggunakan empat buah kendaraan roda dua dari Amuntai Hulu Sungai Utara (HSU) dan berniat dua hari tinggal di rumah keluarga. Namun, karena satu anaknya ada yang pernah sakit sesak napas, dia akan kembali ke kampungnya lebih cepat dan menginap di rumah keluarga hanya satu malam.

"Khawatir sakit anak saya kambuh, menginapnya satu malam saja, Rabu saya sudah pulang," terang dia. Dari pantauan terlihat beberapa pria berkumpul tiga sampai empat orang di belakang rumah masing-masing sambil menenteng ember berisi air dan batang pisang lengkap dengan daunnya untuk memadamkan api di dekat mereka.

Akibat kebakaran ini, asap dan hujan kelalatu juga "menghujani" Kota Banjarmasin yang berjarak sekitar 20 kilometer dari sumber api. BANJARMASIN, KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog