Adalah Beine Karzhaubaeva, ilmuwan yang berdomisili di Tolebinsk, Kazakhstan, mengatakan kepada TTK, kantor berita setempat, "Ini adalah parfum yang sangat mahal harganya dan dapat menyembuhkan HIV."
Meski demikian, para petugas medis yang biasa menangani kasus AIDS mengutuk cara pengobatan tersebut.
"Cara ini tak dapat dibenarkan. Menyuntikkan parfum dalam darah tak hanya berbahaya bagi penderita HIV namun juga bagi orang sehat pada umumnya," ujar Dr Kozhahmet Mahirov, kepala Pusat Penanganan AIDS Kazakhstan. Astaga!HidupGaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar