Selasa, 22 September 2009

Rampok Berhasil Gondol Perhiasan Rp 15 Miliar

Tiga orang yang menyamar sebagai pengunjung pameran, berhasil merampok perhiasan senilai Rp 15 miliar, dalam sebuah acara pameran perhiasan di Bangkok, Thailand, Sabtu (19/9). Perampokan terbesar dalam sejarah kriminalitas di Bangkok.

Tiga orang memasuki sebuah ruang stand pameran di ajang Pameran Perhiasan dan Batu Berharga Bangkok pada Sabtu (19/9), dan meminta pemiliknya untuk membuka kotak kaca pameran yang berisi sekitar 100 buah untaian perhiasan-perhiasan mahal yang dilaporkan senilai sekitar 1 juta Euro.

'Ketika kotak kaca tempat perhiasan telah dibuka, para perampok itu kemudian mengganggu dan mengancam pemiliknya, mengambil semua perhiasan itu secara pelan-pelan sehingga tak menarik perhatian orang sekitar, dan kemudian membawanya lari," ujar Letnan Kolonel Pairote Rattanamanee, anggota polisi Bangkok.

Belum diketahui secara pasti bagaimana para perampok itu bisa memasuki ruang pameran dan melarikan diri, dari ruang pameran yang dijaga ketat aparat polisi dengan penjagaan berlapis-lapis itu.

Mereka bertiga digambarkan bertampang Timur Tengah, yang tampak tak mencurigakan sama sekali. Pemilik ruang pameran menceritakan, trio perampk itu bercukur bersih, sopan, tampan, dan kira-kira berumur sekitar 40-an, dengan mengenakan kemeja putih mahal dan celana gelap, yang tampil perlente saat memasuki ruang pameran. Dari rekaman CCTV menunjukkan dua diantara mereka merupakan laki-laki.

Apiwat Tiyasuksawat, pemilik ruang pameran korban perampokan itu, mengatakan bahwa mereka berhasil membawa kabur 60 cincin, 28 gelang perhiasan, empat kalung, dan lima jimat batu-batuan berharga.

Barang termahal diantara barang yang dicuri adalah sebuah cincin bermata batuan Delima senilai dua juta Baht, sekitar Rp 600 juta, berbagai batuan Delima, dan anting-anting bermata zamrud, ujar Sittaya Tiyasuksawat, saudara pemilik perhiasan.

"Dari yang saya tahu, ini merupakan pencurian perhiasan terbesar yang pernah dilaporkan ke polisi Thailand," ujar Letnan Ekkaman Lueruang, polisi setempat.

AP l WAHYUANA
TEMPO Interaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog