Dengan jumlah 'otak' yang sangat banyak, tentunya menjadikan Intel Core i7 980X sebagai prosesor desktop tercepat yang ada di pasaran. Lantas bagaimana performa prosesor yang awal peluncurannya dibanderol RP 12 juta ini?
Jika melihat spesikasi yang tertera, produk ini jelas merupakan pengembangan dari seri sebelumnya. Entah itu Intel Core i7 965, ataupun i7-975.
Selain memiliki clock yang lebih tinggi-3.33GHz-, prosesor ini juga telah mengadopsi fabrikasi yang lebih kecil yakni, 32nm. Hal ini tentu saja tidak membuatnya lebih 'bertenaga' namun juga diklaim memiliki konsumsi daya yang lebih rendah pula.
Berikut ini adalah spesikasi resmi untuk Intel Core i7-980X Extreme Edition:
- Frequency: 3.33GHz
- Jumlah Core: 6 x physical, 6 x logical
- Nama Sandi: Gulftown
- Packaging: LGA1366
- L1 cache: 32KB L1 data, 32KB L1 instruction per core
- L2 cache: 256KB per core, inclusive
- L3 cache: 12MB accessible by all cores, inclusive
- QPI: 6.4GT/sec
- Memory: Triple-channel DDR3-1,333MHz
- TDP: 130W
Karena bakal berkerja pada kecepatan yang lebih tinggi, prosesor ini hadir dengan pendingin yang lebih besar dari versi terdahulunya. Contoh prosesor yang diterima detikINET hadir dengan heatsink berpendingin 4 heatpipe pada sisi kiri dan kanan, lalu dengan diameter kipas yang cukup besar pula.
Instalasi pendingin yang tergolong jenis tower ini juga tidak sulit. Pengguna hanya perlu menempelakan bracket yang telah disediakan pada bagian belakang motherboard. Kemudian tinggal dilanjutkan dengan memutar keempat sekrup yang berada pada bagian bawah pendingain.
Meski tergolong besar, namun pendingin yang disertakan tampaknya masih belum mampu meredam panas yang dihasilkan oleh prosesor ini. Menurut aplikasi CoreTemp versi 0.99.5.27, pada kondisi full load prosesor ini dapat mencapai suhu hingga 73 derajat celcius.
Kondisi prosesor yang sedimikian panas itu ketika digunakan dalam chasis komputer yang tertutup, namun berada di dalam ruangan berpendingin Air conditioner (AC).
Lantas bagaimana performa prosesor ini jika dihadapkan dengan aplikasi pengujian seperti Cinebench? Apakah 'tenaga' yang dimilikinya mampu mendongkrak performa dalam game? ( eno / wsh ) Trisno Heriyanto - detikinet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar