Kamis, 21 Januari 2010

CRIME: Kartu ATM yang Dibobol Bisa Dipakai di Luar Negeri


Jakarta - Data yang dicuri dari nasabah bank BCA tak serta merta langsung digunakan pelaku untuk menjalankan aksinya. Orang Rusia yang menjadi otak kejahatan ini sebelumnya 'memagari' alias mengenkripsi data nasabah yang dicuri.



Ruby Alamsyah, analis digital forensik yang ikut mendampingi kepolisian mengusut kasus ini menjelaskan, untuk membobol rekening nasabah, pelaku menggunakan alat skimmer (pencuri informasi di kartu ATM atau kartu kredit). Dari data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kartu bodong.

"Cuma untuk kasus yang didalangi orang Rusia ini di Jakarta dan Bali, pelaku di Jakarta setelah dapat data yang dicuri tidak langsung menggunakannya. Tapi dikirimkan dulu ke Toronto, Kanada, tempat orang Rusia itu tinggal untuk dienkripsi," tuturnya kepada detikINET, Rabu (20/1/2010).

Selain itu, data nasabah curian yang dikirimkan dari Indonesia juga tak semuanya dikembalikan. Misalnya, anak buahnya di Indonesia telah mengumpulkan 1.000 dana nasabah, setelah dienkripsi paling datanya dikembalikan 500 data.

"Nah, nanti sisanya itu bisa dipergunakan di tempat lain seperti di Toronto, Kanada. Makanya, di dalam histori di buku nasabah yang jadi korban ada keterangan dikenai biaya tambahan Rp 25.000. Itu karena dipakai di Toronto dari jaringan Cirus, yang telah memiliki kerja sama dengan BCA," papar Ruby.



Berita Terkait:
CRIME: Pembobol Rekening Nasabah Bank Dicurigai Sindikat Mafia

CRIME: Cegah Pembobolan, ATM Harus Pasang Anti Skimmer

CRIME: Kartu ATM yang Dibobol Bisa Dipakai di Luar Negeri

CRIME: Begini Cara Penjahat 'Mengintip' Kartu ATM [PENTING!! Sebar pada teman2 Anda]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog