Namun untuk menentukan siapa calon ketua MPR tergantung pembicaraan dengan partai lain.
Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla meminta Partai Golkar untuk memenangkan posisi Ketua MPR. Karena itu, Kalla mengutus Priyo Budi Santoso yang terpilih sebagai Wakil Ketua DPR untuk memenangkan Hajriyanto Thohari sebagai Ketua MPR.
Namun demikian persoalan untuk menentukan siapa calon ketua MPR tergantung pembicaraan dengan partai lain. Priyo menganggap Partai Golkar tidak memiliki posisi strategis untuk menang sebagai Ketua MPR.
Menyikapi hal ini, Hajriyanto Thohari pun pasrah walau hanya menjabat sebagai Wakil Ketua MPR. "Memang amanah DPP Partai Golkar untuk jadi pimpinan MPR, bukan sebagai Ketua MPR," kata Hajriyanto usai pemilihan Pimpinan MPR dan DPR dari Partai Golkar dalam rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa malam, 29 September 2009.
Hajriyanto sadar bahwa untuk menjadi Wakil Ketua MPR pun terjadi kompetisi politik yang membutuhkan komunikasi dengan partai lain. "Pimpinan Fraksi Golkar tentu akan kerjasama dan penjajakan dengan partai yang lain," ujarnya.
Hajriyanto pun sadar kalau partai lain sudah melakukan sosialisasi terlebih dahulu untuk memenangkan kadernya sebagai Ketua MPR. Seperti Partai Keadilan Sejahtera yang mencalonkan Hidayat Nurwahid dan PDI Perjuangan yang mencalonkan Taufik Kiemas, dan Golkar baru hari ini menentukan calonnya.
Namun Hajriyanto tidak ingin menganggap Partai Golkar kalah start dalam mencalonkan Pimpinan MPR. "Tapi kami menghargai kerja politik partai lain yang sudah lebih dulu mengajukan kadernya jadi Calon Ketua MPR," ujar Hajriyanto. • VIVAnews
Namun demikian persoalan untuk menentukan siapa calon ketua MPR tergantung pembicaraan dengan partai lain. Priyo menganggap Partai Golkar tidak memiliki posisi strategis untuk menang sebagai Ketua MPR.
Menyikapi hal ini, Hajriyanto Thohari pun pasrah walau hanya menjabat sebagai Wakil Ketua MPR. "Memang amanah DPP Partai Golkar untuk jadi pimpinan MPR, bukan sebagai Ketua MPR," kata Hajriyanto usai pemilihan Pimpinan MPR dan DPR dari Partai Golkar dalam rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa malam, 29 September 2009.
Hajriyanto sadar bahwa untuk menjadi Wakil Ketua MPR pun terjadi kompetisi politik yang membutuhkan komunikasi dengan partai lain. "Pimpinan Fraksi Golkar tentu akan kerjasama dan penjajakan dengan partai yang lain," ujarnya.
Hajriyanto pun sadar kalau partai lain sudah melakukan sosialisasi terlebih dahulu untuk memenangkan kadernya sebagai Ketua MPR. Seperti Partai Keadilan Sejahtera yang mencalonkan Hidayat Nurwahid dan PDI Perjuangan yang mencalonkan Taufik Kiemas, dan Golkar baru hari ini menentukan calonnya.
Namun Hajriyanto tidak ingin menganggap Partai Golkar kalah start dalam mencalonkan Pimpinan MPR. "Tapi kami menghargai kerja politik partai lain yang sudah lebih dulu mengajukan kadernya jadi Calon Ketua MPR," ujar Hajriyanto. • VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar