Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono, langsung meradang setelah timnya ditahan imbang 0-0 oleh Deltras Sidoarjo dalam babak penyisihan grup D Liga Jawa Timur di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, Minggu (27/9) malam. Jaya mengecam kepemimpinan wasit Suwandi (Malang) yang sangat memihak pada Deltras.
"Saya betul-betul kecewa kepada wasit. Wasit tidak tahu mana pelanggaran yang betul-betul membahayakan pemain saya. Kalau begini pemain saya rusak semua," ujar Jaya usai pertandingan.
Kerasnya jalan pertandingan memang sempat membuat beberapa punggawa "Maung Bandung" jadi korban sehingga harus ditandu keluar lapangan. Sepanjang pertandingan, wasit Suwandi mengeluarkan empat kartu kuning untuk Deltras, empat kartu kuning untuk Persib, dan satu kartu merah untuk pemain Persib, Hilton Moreira, pada menit ke-72.
Sebagai tim tamu yang diundang khusus untuk meramaikan ajang uji coba ini, Jaya mempertanyakan tujuan Liga Jatim. "Tujuan kompetisi ini apa sih? Kalau memang ini prakompetisi, bermain jujurlah, jangan anak-anak saya dirusak," katanya.
Meski berang dengan kepemimpinan wasit, Jaya enggan buru-buru memutuskan mundur dari turnamen ini. Dia mengatakan masih akan menunggu pertandingan berikutnya untuk menilai kerja wasit.
Deltras cukup puas
Sebaliknya, sikap wasit yang terlihat berat sebelah sepanjang laga itu hanya ditanggapi dingin oleh pelatih Deltras, Mustaqim. Mantan pelatih PKT Bontang ini juga menyalahkan pemain-pemain Persib yang memprovokasi pemainnya.
"Wasit bukan urusan saya, toh kami juga bukan tuan rumah. Pemain Persib juga memprovokasi pemain-pemain kami. Dibantu atau tidak, hasil ini cukup memuaskan," ujarnya seusai pertandingan.
Bermain dengan skuad seleksi, Deltras justru tampil militan. Pada awal babak pertama, penyerang asal Liberia Robert Kwateh sudah mengancam gawang Persib yang dijaga Cecep Supriatna. Gelandang gesit Ferry Aman Saragih juga berhasil menerobos kawalan ketat mantan bek Deltras Christian Rene Martinez untuk membuka peluang pada menit ke-8.
Peran pengatur serang (playmaker) yang diserahkan kepada Rachmad Wahyudi juga mulai berjalan dengan lancarnya suplai bola dari lini belakang ke depan. Namun, beberapa pemain masih terlalu egois dan bermain secara individual sehingga serangan masih terlalu terburu-buru. Sayangnya, eksekusi akhir masih lemah sehingga kerja keras pemain pun sia-sia. "Permainan anak-anak sebetulnya membaik, skema dan taktik berjalan," kata Mustaqim.
Mustaqim cukup mengapresiasi pemain-pemainnya yang masih dalam tahap seleksi. Ia masih akan membongkar susunan pemain pada laga selanjutnya melawan Persebaya Surabaya pada Senin (28/9). Dengan hasil ini, peluang "The Lobster" untuk lolos dari grup neraka masih terbuka asalkan unggul atas Persebaya. KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar