Selasa, 22 September 2009

TIPS: Trik Renovasi Kamar Mandi (2)

Efek Main Warna

Cipratan air, lama-lama bisa membuat pengelupasan cat pada dinding. Untuk menghindarinya, poles kembali cat dinding kamar mandi dengan yang berbahan dasar air. Kecuali, jika sirkulasi udaranya bagus, opsi lainnya adalah cat minyak yang memang lebih tahan banting meski sering terkena air. “Sekali lagi, perhatikan pelaksanaannya, dan pengudaraannya harus baik!” tegas Andi.

Andi mencontohkan, pilihan warna cat untuk dinding kamar mandi dengan kombinasi abu muda dan tua, “Ada aksen putih agar kamar mandi tak terlalu terlihat cepat kotor,” ujar pria yang sempat mengajar di Universitas Tarumanegara ini.

Permainan warna lampu juga sah-sah saja diaplikasikan, “Misalnya pilih lampu yang sinarnya cenderung kuning, agar ada nuansa gelap dan terang.” Atau pada plafon, pilihlah warna yang lebih gelap daripada warna dinding, “Agar terlihat lebih tinggi.”

Tempat Relaksasi
Apabila kamar mandi yang digunakan masih menggunakan bak mandi, Andi punya trik untuk menyiasatinya agar lebih praktis. “Saya biasanya membuat bak kurang lebih seukuran 2 ember air, dengan kedalaman yang mudah dijangkau, kurang lebih 30x50x30 cm saja,” paparnya.

Alasannya, bak dapat diisi air panas ketika pemakainya memerlukan mandi air panas, dan ketika akan dikuras tidak memboroskan tenaga dan biaya. Sementara untuk bahan baku bak, Andi menyarankan menggunakan marmer atau dicat menggunakan cat khusus, sehingga tampak lebih bagus.

Jika ingin menambahkan fungsi relaksasi di kamar mandi, perhatikan luas kamar mandi. “Jika luasannya kecil, tambahkan area duduk di area mandi. Jika kamar mandi cukup besar bisa dengan menambahkan bathtub atau jacuzzi,” urai penggemar fotografi ini. Jika ingin kamar mandi tampak lebih luas dan memiliki area basah dan kering, triknya adalah dengan menggunakan kaca clear (bening).

Siasat Ganti Kloset
Merenovasi kamar mandi memang tak semudah merenovasi ruang tamu atau kamar tidur. Pasalnya, struktur pipa dan listriknya tak bisa seenaknya diubah. Menurut Andi, lebih mudah mengganti toilet, jika kamar mandi berada di lantai 1 atau langsung berhubungan dengan tanah.

“Posisi kloset bisa dengan mudah dipindahkan semau pemiliknya,” ujarnya. Lain halnya, jika kloset berada di lantai 2 atau lebih tinggi. Ini lebih sulit karena posisi lubang sudah ditentukan di titik tertentu.

Maka, “Ketika ada rencana dipindahkan, harus betul-betul memperhatikan pembobokan lubang baru dan penutupan lubang lama. Sebab, akan menjadi sangat risakan dan berpengaruh terhadap kebocoran pada ruang di bawahnya” urai Andi panjang lebar. (Tabloid Nova/Astrid Isnawati) kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog