
Hal ini disampaikan oleh President Business Breakthrough , INC, Keinichi Ohmae yang merupakan ketua delegasi 50 pengusaha Jepang di sela-sela kunjungannya di Departemen Perindustrian (Depperin), Kamis (24/9/2009).
"Jumlah US$ 200 juta sangat gampang. Setidaknya ada 1.500 perusahaan Jepang, investasi bisa sangat besar dari itu," katanya.
Ia menilai Indonesia masih memperlihatkan kestabilan dan pertumbuhan pasar yang atraktif, sehingga potensinya masih sangat besar. Selain itu, Indonesia juga cukup kompetitif dalam produksi, penjualan, nilai tambah dibandingkan 7 tahun lalu.
Ia mencontohkan komitmen investasi sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu seperti ekspansi bidang makanan dan minuman antara lain Unicharm, termasuk sektor konstruksi dan lain-lain.
"Sejumlah US$ 70 juta, seperti Pocari, Unicharm, Lion, Mandom, sangat agresif dan sangat sukses," terangnya.
Ia juga menambahkan secara iklim investasi Indonesia, saat ini sangat bersahabat dan tak ada masalah. Meskipun kata dia masalahnya adalah kendala bahasa Jepang.
"Taiwan, Korea, China mereka mengimplementasikan bahasa Jepang. Tapi Indonesia bahasa Inggris," ujarnya.
(hen/dnl) Suhendra - detikFinance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar