Perwira polisi berinisial Inspektur Satu (Iptu) Ch (28) menjadi tersangka pembunuhan terhadap Rosi Bambang (33), seorang pengedar sabu dengan menembak dadanya. Korban adalah mantan anggota Brimob yang dipecat tahun 2005 karena kasus narkoba.
Iptu Ch langsung dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Seberang Ulu I, Palembang, Sumatera Selatan.
Menurut Kepala Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Palembang Komisaris Besar Luki Hermawan, Jumat (25/9), pembunuhan tersebut bermotif dendam. "Iptu Ch membeli sabu senilai Rp 1,8 juta kepada korban untuk dipakai sendiri, namun sabu tidak diantarkan oleh korban," kata Luki.
Luki mengutarakan, karena marah tersangka menjemput korban di rumahnya Jalan Dwikora, pada hari Senin (21/9) sore. Korban kemudian dibawa ke Markas Polsek Seberang Ulu I untuk diinterogasi oleh tersangka.
Saat interogasi, tiba-tiba terdengar suara tembakan. Tersangka menembak kaki korban karena berusaha melawan. Tersangka lalu membawa korban dengan mobil ke kawasan Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin, dengan alasan pengembangan penyelidikan.
Di tempat tersebut korban dan tersangka bergumul sehingga tersangka menembak korban di dadanya kemudian jenazahnya dibuang di sungai. Tersangka juga mengalami luka tembak di paha sebelah kanan. "Hasil tes darah terhadap tersangka positif mengandung amfetamin," kata Luki.
Luki mengatakan, jenazah korban ditemukan warga di sungai di Tanjung Lago, Banyuasin, pada hari Selasa (22/9). Senjata api yang digunakan membunuh korban bukan standar Polri. Senjata tersebut dipinjam tersangka dari anggota Direktorat Polair Polda Sumsel berinisial Ajun Komisaris Bw.
Luki menambahkan, polisi telah menetapkan satu orang tersangka lain berinisial M yang menemani Iptu Ch. Pacar Iptu Ch berinisial F masih berstatus saksi, meskipun F yang membuang senjata api tersebut ke Sungai Musi. PALEMBANG, KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar