Senin, 26 Oktober 2009

IT: Berkat DNA, Polisi Buka Lagi Kasus Pembunuhan 1984


PARIS - Detektif Prancis menemukan sisa DNA yang menjadi bukti pada kasus pembunuhan seorang bocah laki-laki yang terjadi pada 1984.

Pada Oktober 1984, bocah bernama Gregory Villemin, ditemukan tewas mengapung di sungai Vologne, dekat rumahnya di sebuah desa di wilayah timur Prancis.

Kala itu, peristiwa ini benar-benar mengejutkan warga Prancis dan menjadi catatan kriminal yang belum terpecahkan di Prancis.

Setelah 25 tahun berlalu, rupanya tim penyidik menemukan jejak DNA si pembunuh. Atas permintaan orangtua korban, kasus kematian si bocah umur empat tahun itu kemudian ditelusuri kembali.

Dikutip dari Reuters, Senin (26/10/2009), jaksa penuntut Jean-Marie Beney menyebutkan, DNA tersebut ditemukan pada selembar surat ancaman yang dikirimkan ke orangtua Gregory setelah bocah itu dibunuh. DNA tersebut diketahui berasal dari tubuh seorang pria dan wanita yang diduga sebagai pembunuh Gregory. Sampai saat ini, identitas si pengirim surat masih belum diketahui.

Beney menyebutkan, DNA tersebut telah diuji dan terbukti tidak sama dengan kode DNA milik kedua orangtua Gregory. Pasalnya, ibu sang bocah, Christine Villemin pernah diduga sebagai tersangka namun akhirnya dibebaskan pada 1993.

Hingga saat ini, kasus tersebut masih terus digodok dan dengan melibatkan para ilmuwan ahli analisa DNA. Orangtua Gregory menaruh harapan, dengan kian berkembangnya teknologi serta ilmu bidang genetika, penemuan DNA akan membuka harapan bisa menguak misteri dibalik pembunuhan si bocah. (rah)
Rachmatunnisa - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog