Jakarta, Saat ini pemerintah sedang menggalakan deteksi dini untuk kanker serviks (leher rahim), yaitu bisa dengan cara IVA, pap smear, thin prep dan kolposkopi. Tapi sebenarnya cara mana yang paling efektif untuk mendeteksi kanker serviks?
Kanker serviks adalah adanya pertumbuhan sel abnormal atau kanker yang terjadi pada daerah leher rahim atau serviks. Saat ini diduga penyebab kanker serviks adalah human papilloma virus (HPV), meskipun ada beberapa jenis HPV yang menyerang manusia dan bisa hilang dengan sendirinya.
"Sebaiknya seorang perempuan melakukan pemeriksaan untuk kanker serviks ini 2 sampai 3 tahun setelah melakukan hubungan seksual, tapi juga disarankan bagi orang yang belum melakukan hubungan seksual sama sekali," ujar Dr. dr. Junita Indarti, SpOG (K) dalam acara seminar Meningkatkan Kualitas Hidup Wanita Indonesia, di Laboratorium Prodia, Jakarta, Selasa (20/10/2009).
Junita menambahkan kanker serviks tidak terjadi secara begitu saja, tapi melalui beberapa tahapan seperti tahapan NIS 1, 2 dan 3 lalu mencapai Carcinoma in situ (stadium nol) lalu mulai masuk ke stadium 1 kanker. Untuk itu banyak orang yang mengalami kanker serviks pada usia 45 sampai 55 tahun, maka jika seseorang dapat memutuskan mata rantai tersebut melalui deteksi dini proses penyembuhan akan lebih cepat.
Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks, yaitu:
1. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat).
Pemeriksaan ini dengan cara mengoleskan leher rahim lalu dipulas dengan asam asetat 5 persen, ditunggu selama 3 menit. Lalu dilihat dengan mata telanjang jika tidak ada perubahan warna atau tidak muncul warna putih, maka hasilnya negatif. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di puskesmas dan biayanya relatif murah yaitu sekitar 10 ribu sampai 20 ribu.
"Pemeriksaan melalui IVA ini sensitivitasnya bagus tapi untuk spesifikasinya kurang bagus, sehingga jika untuk deteksi dini saja bisa dengan melakukan IVA," ujar Junita.
2. Pemeriksaan Pap Smear
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan oleh perempuan yang telah melakukan hubungan seksual dan dilakukan secara rutin. Caranya dengan mengambil getah leher rahim lalu dipulas di atas slide dan di-fiksasi dengan cairan tertentu lalu dilihat dengan mikroskop. Nantinya bisa dilihat apakah sel leher rahim tersebut abnormal atau tidak setelah dibandingkan dengan sel leher rahim yang normal. Biaya yang harus dikeluarkan berkisar antara 60 ribu sampai 100 ribu.
"Pemeriksaan ini mungkin hanya mewakili 10 persen sampai 20 persen sel leher rahim, karena mungkin saja ada sel yang tidak teroles di slide," ungkap dokter 50 tahun ini.
3. Pemeriksaan Thin prep
Pemeriksaan ini memiliki ketelitian dan ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pap smear. Caranya dengan mengambil getah leher rahim lalu dicelupkan ke dalam botol yang berisi cairan fiksasi dan disentrifugasi hingga menjadi homogen, lalu diambil sedikit untuk dipulas di atas slide dan dilakukan pemeriksaan. Dapat mendiagnosa sel pra kanker dan sel kanker serviks, namun harga yang ditawarkan juga lebih mahal dan bisa mencapai 3 kali dari harga pap smear.
"Pemeriksaan melalui thin prep ini dapat mewakili keseluruhan dari sel leher rahim, sehingga tidak ada sel yang tidak terdeteksi dan mencegah terjadinya kesalahan diagnosa," tambah Junita.
4. Pemeriksaan Kolposkopi
Pemeriksaan ini menggunakan alat kolposkopi untuk melihat abnormalitas leher rahim. Alat ini menggunakan sinar kuat dan mikroskop binokuler dengan pembesaran 5 sampai 40 kali. Saat ini kolposkopi telah menjadi metode primer dalam pemeriksaan kanker serviks di beberapa negara Eropa. Cara ini harus dilakukan oleh tenaga ahli yang mengerti. Sebelumnya tenaga medis akan memasukkan cairan untuk memberi warna saluran leher rahim, lalu dilakukan pemeriksaan dengan kolposkopi dan sel yang abnormal akan terlihat. Daerah tersebut akan diambil sampelnya untuk mengetahui apa penyebabnya.
"Jika pemeriksaan sebelumnya memberikan hasil yang negatif, tapi pasien merasakan ada keluhan, sebaiknya dilakukan kolposkopi," ungkap staf Citopathology di Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM sejak 1993 ini.
Junita menambahkan cara lain untuk mencegah kanker serviks adalah dengan melakukan vaksin HPV, vaksin ini biasanya diberikan pada perempuan berusia 9 tahun sampai 26 tahun. Namun, bukan berarti perempuan yang telah divaksin tidak perlu melakukan pemeriksaan seperti pap smear. Jadi sebaiknya meskipun sudah divaksin tetap melakukan pemeriksaan IVA, pap smear, thin prep atau kolposkopi.
Tidak ada yang salah dengan semua pemeriksaan dini kanker serviks tersebut, Anda bisa melakukan pemeriksaan yang mana saja dan bisa disesuaikan dengan kondisi kantong Anda. Hal terpenting adalah mencegah lebih baik dan itu hanya bisa dilakukan dengan melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks.
(ver/ir) Vera Farah Bararah - detikHealth
Jumat, 23 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(1347)
-
▼
Oktober
(579)
- Rahasia Menjaga Libido Tetap Menggebu-gebu
- Mahasiswa IPB Temukan Pupuk Ala 'Google'
- Kalimat 'Haram' Diutarakan pada Wanita
- 5 Sinyal Hati Si Dia Mulai Mendua
- Siksa TKW, Warga Malaysia Terancam Hukum Mati
- Angin Topan Kembali Hantam Ibukota Filipina
- Luar Biasa, Dalam Sehari AS Tutup 9 Bank
- IT: Fitur Cerdas Melindungi Keamanan Mesin ATM
- IT: Wuih... Ledakan Meteor di Bone Lampaui Kekuata...
- UNIK: Ayah Bebas Paksa Putrinya Tonton Film Porno
- UNIK: Pameran "Dunia Tubuh" Tanpa "Bersetubuh"
- NEWS: Uang Palsu Sebanyak Rp 500 Juta Itu Mirip As...
- SPORT: Hendra AG/Vita Lolos ke Semifinal
- IT: i-Guard, Agar Tak Khawatir Jika BlackBerry Kec...
- LIFESTYLE: 5 Faktor yang Bikin Karyawan Sehat
- SEX: Cinta Saja Tak Cukup Dalam Perkawinan
- SEX: Variasikan Lokasi Bercinta
- SEX: Rasakan Sensasi Menemukan G-Spot
- IT: Pemakai Opera Mini Indonesia Naik 217%
- IT: Email dari Facebook Palsu Marak Beredar
- IT: Setahun, Rp 21T Lenyap Akibat Facebook
- MASAKAN: Rahasia Membuat Steak Empuk dan Nikmat
- ARTIS: Maia Segera Naik Haji Bareng Suami Baru
- ARTIS: Maia: Pria Berpoligami karena Nafsu
- ARTIS: Asmirandah Keracunan Makanan
- Indonesian Song Festival 2009
- SPORT: WTA Championships Dinara Safina Cedera dan ...
- Lokasi Layanan SIM Keliling Hari Ini
- Bom di Pakistan Teroris Tewaskan Banyak Anak dan P...
- 100 Tewas dalam Bom Pakistan
- Mengapa Meteor Jarang Timpa Pemukiman
- Jawa Barat Tetapkan UMP Sama Dengan KHL
- Dilarang Pakai Celana Jeans di Aceh Barat
- MPR: Larangan Celana Jeans Kebablasan
- Tanpa judul
- KESEHATAN: 10 Penyakit Akibat Sering Gonta-ganti P...
- KESEHATAN: UGM Kembangkan Alat Kontrasepsi Implan ...
- IT: Adobe Tawarkan Photoshop Lightroom 3 Beta
- IT: Brand Apa yang Paling Banyak 'Digosipkan' di I...
- SEX: Mitos-mitos Orgasme Perempuan
- Video Mesum 'Smaker Bergoyang' Hebohkan Nganjuk
- Yang Seksi di Tokyo Motor Show
- TKI Tewas di Malaysia Pemerintah Harus Tindak Tega...
- BOLA: Tiga Pemain Blackburn Terkena Flu Babi
- Her Network, Jaringan Wanita Online Terbesar di As...
- Situs Resmi Blackberry di Indonesia
- Video Mesum Pelajar Nganjuk Beredar
- Ayo Pilih Aplikasi Facebook Terfavorit
- IT: 2009, Tahun Terbaik Facebook
- IT: Awas, Facebook Palsu Hadir di Indonesia
- LIFESTYLE : Bertemu Cinta Pertama di Facebook
- LIFESTYLE : 5 'Mimpi Buruk' Saat Pertama Kali Berk...
- Intip 10 Supermodel Termahal di Dunia
- Awas Cuaca Buruk Dalam Tiga Hari Mendatang
- POLITIK: "Kenaikan Gaji Menteri Sudah Masuk APBN 2...
- Inilah Daftar Tilang Kendaraan Bermotor
- (Sanksi Tilang Naik 10 Kali Lipat) Tak Miliki SIM ...
- KESEHATAN: 9 Tanda Anak Terkena Serangan Asma
- SEX: 24 Posisi Kamasutra Mustahil Dilakukan
- KESEHATAN: Uji Kehamilan dengan USB
- WISATA: Nikmatnya Sarapan di Atas Jembatan
- HAJI: 2 Penyakit yang Sering Menyerang Jemaah Haji
- Horoskop 26 Oktober - 2 November 2009
- IT: Berkat DNA, Polisi Buka Lagi Kasus Pembunuhan ...
- IT: NASA Hadir di iPhone
- AUTO: Porsche Ngeri dengan PPnBM
- IT: Setiap Hari, 500 Juta Laman Web Diakses via Op...
- IT: Google Tambah Fitur, Antisipasi Salah Kirim Email
- LIFESTYLE: Jatuh Cinta dengan Sahabat
- KESEHATAN: Sepatu High Heel Picu Risiko Sakit Kaki
- KESEHATAN: Studi Baru Tentang Hubungan Ponsel dan ...
- SPORT: Rossi Akui Lorenzo Rival Terberatnya
- ARTIS: KD Duet dengan Maia & Siti Nurhaliza
- SAHAM: IHSG Terkoreksi Tipis di Awal Pekan
- NEWS: Bahas Seks Luar Nikah di Televisi, Wartawati...
- NEWS: Kasus Penculikan Gadis, Teman-teman Latifah ...
- POLITIK: Plesiran KPU Habiskan Rp 1 miliar
- 10 Pesepak Bola Kolombia Tewas Ditembak
- ARTIS: Anang Hermansyah Gandeng Pacar Baru
- POLITIK : Menteri SBY Banyak Lulusan Amerika
- LIFESTYLE: Kopi Memperlambat Penyebaran Penyakit L...
- KESEHATAN: Cara Efektif Deteksi Kanker Serviks
- KESEHATAN: Pria Pandang Wanita 43 Menit Dalam Sehari
- Arti Bulan Lahir Pada Kehidupan Anda
- LIFESTYLE: Ngemil Asyik Cassava Fritter dan Crepes...
- IT: Cara Menambah Kecepatan Browser Mozilla Firefox
- KESEHATAN: Berapa Ukuran Penis yang Normal?
- (Jelang MotoGP Malaysia) Rossi Keempat karena Pak...
- ARTIS: Rossa Tak Mau Jadi Anggota Klub Poligami
- IT: Promosi Unik Serba 7 untuk Windows 7
- IT: Rahasia 5 S Windows 7
- Di Bandung, Larangan Belok Kiri Langsung Diberlaku...
- Dilarang Belok Kiri Langsung Sanksi Pelanggaran Cu...
- Bandung Blossom 2009 Besok Hindari Jalan Merdeka,...
- NASIONAL: Besok, Pawai Motor dan Delman Hias Ramai...
- NASIONAL: Bank BRI di Kabupaten Badung Dirampok, R...
- OTO : Karimun Estilo Resmi Diluncurkan
- BOLA : (Jelang Liverpool vs MU) Fergie Tak Mau Pu...
- Telkomsel Luncurkan Blackberry Curve 8520 Gemini
- Honor 100 Pekerja Lepas di Munas Golkar Belum Dibayar
-
▼
Oktober
(579)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar