Dengan diadakannya developer contest oleh Better-B selaku perusahaan pengembang aplikasi pertama di Indonesia, diperkirakan bakal muncul talenta-talenta baru di negeri ini. Namun, Better-B tidak resah dengan hal tersebut.
"Kita tidak takut bahwa setelah kontes ini, bakal banyak bermunculan pesaing-pesaing baru di industri ini," ujar Kemal Arsjad, Direktur Utama Better-B, saat ditemui detikINET di sela-sela acara BlackBerry Developer Day di hotel Mulia Jakarta, Selasa (13/10/2009).
"Kita tak ingin memonopoli industri ini, sekarang sudah bukan lagi jamannya monopoli," tukas bos di perusahaan yang memiliki kontrak eksklusif dengan XL tersebut.
Dijelaskan juga bahwa nantinya mungkin banyak pemain-pemain lama yang bermunculan, disamping talenta-talenta baru.
"Kita sendiri punya keyakinan bahwa di Indonesia banyak pengembang yang sudah bisa membuat aplikasi-aplikasi tersebut. Kendalanya tak lain adalah masalah kesempatan dan arahan, bisa membuatnya, namun belum tahu jalan mengimplementasikannya," tambah Kemal.
Lebih lanjut ia menambahkan mengenai permasalahan para pengembang di Indonesia. "Permasalahan para developer software di Indonesia adalah kurangnya campaign, awareness serta apresiasi dari masyarakat sendiri." ( fw / faw ) Fajar Widiantoro - detikinet
"Kita tidak takut bahwa setelah kontes ini, bakal banyak bermunculan pesaing-pesaing baru di industri ini," ujar Kemal Arsjad, Direktur Utama Better-B, saat ditemui detikINET di sela-sela acara BlackBerry Developer Day di hotel Mulia Jakarta, Selasa (13/10/2009).
"Kita tak ingin memonopoli industri ini, sekarang sudah bukan lagi jamannya monopoli," tukas bos di perusahaan yang memiliki kontrak eksklusif dengan XL tersebut.
Dijelaskan juga bahwa nantinya mungkin banyak pemain-pemain lama yang bermunculan, disamping talenta-talenta baru.
"Kita sendiri punya keyakinan bahwa di Indonesia banyak pengembang yang sudah bisa membuat aplikasi-aplikasi tersebut. Kendalanya tak lain adalah masalah kesempatan dan arahan, bisa membuatnya, namun belum tahu jalan mengimplementasikannya," tambah Kemal.
Lebih lanjut ia menambahkan mengenai permasalahan para pengembang di Indonesia. "Permasalahan para developer software di Indonesia adalah kurangnya campaign, awareness serta apresiasi dari masyarakat sendiri." ( fw / faw ) Fajar Widiantoro - detikinet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar