Korban tewas akibat gempa 7,6 SR yang mengguncang Sumbar diperkirakan akan terus bertambah. Hal ini karena masih banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.
"Ribuan orang terjebak di reruntuhan bangunan," kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, Rustam Pakaya lewat pesan singkat kepada detikcom, Rabu (30/9/2009) pukul 20.30 WIB.
Laporan terakhir pukul 21.30 WIB, Wapres Jusuf Kalla menyebutkan korban tewas sebanyak 75 orang.
Kondisi alam tidak mendukung proses evakuasi yang dilakukan Basarnas. Beberapa daerah yang terkena gempa dilaporkan hujan lebat. Belum lagi, kondisi gelap gulita akibat matinya aliran listrik juga semakin mempersulit proses evakuasi.
Menko Kesra Aburizal Bakrie bahkan mengatakan kerusakan gempa Sumbar kali ini hampir sama dengan kerusakan gempa Yogyakarta pada Mei 2006. Gempa Yogyakarta saat itu menewaskan lebih dari 5000 orang.
"Kerusakannya kira-kira sama seperti gempa di Yogyakarta, banyak rumah yang hancur," kata Aburizal usai rapat kabinet terbatas terkait penanggulangan gempa. (lrn/ddt) Laurencius Simanjuntak - detikNews
"Ribuan orang terjebak di reruntuhan bangunan," kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, Rustam Pakaya lewat pesan singkat kepada detikcom, Rabu (30/9/2009) pukul 20.30 WIB.
Laporan terakhir pukul 21.30 WIB, Wapres Jusuf Kalla menyebutkan korban tewas sebanyak 75 orang.
Kondisi alam tidak mendukung proses evakuasi yang dilakukan Basarnas. Beberapa daerah yang terkena gempa dilaporkan hujan lebat. Belum lagi, kondisi gelap gulita akibat matinya aliran listrik juga semakin mempersulit proses evakuasi.
Menko Kesra Aburizal Bakrie bahkan mengatakan kerusakan gempa Sumbar kali ini hampir sama dengan kerusakan gempa Yogyakarta pada Mei 2006. Gempa Yogyakarta saat itu menewaskan lebih dari 5000 orang.
"Kerusakannya kira-kira sama seperti gempa di Yogyakarta, banyak rumah yang hancur," kata Aburizal usai rapat kabinet terbatas terkait penanggulangan gempa. (lrn/ddt) Laurencius Simanjuntak - detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar