Gempa di Sumatera Barat menimbulkan masalah perkotaan yang lebih kompleks.
Dampak gempa 7,6 skala richter (SR) di Pariaman, Sumatera Barat, berbeda dengan gempa 7,3 SR di Tasikmalaya. Gempa di Sumatera Barat menimbulkan masalah perkotaan yang lebih kompleks dan perlu penanganan intensif.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan laporan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis 1 Oktober 2009. Gempa di Sumbar itu, " Sebab gempa Tasikmalaya di pedalaman, jadi tidak jadi soal dengan instalasi perkotaan," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)
Menurut JK, penanganan bencana di perkotaan harus dilakukan lebih intensif, karena banyak fasilitas umum, inftrastruktur, dan instalasi lain yang rusak.
"Gedung-gedung lebih tinggi, listrik lebih banyak," ujar JK. Apalagi kalau transmisi pendukung pasokan listrik mengalami kerusakan. Itu akan sangat mengkhawatirkan.
Maka itu, JK meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menangani serius transmisi pembangkit listrik yang mengalami kerusakan. Karena itu, diperlukan generator set yang harus segera berfungsi.
Yang tak kalah penting adalah bahan bakar. JK pun sudah meminta Pertamina untuk memasok kebutuhan minyak tanah ke Sumatera Barat.
Menurut JK, penanganan bencana di perkotaan harus dilakukan lebih intensif, karena banyak fasilitas umum, inftrastruktur, dan instalasi lain yang rusak.
"Gedung-gedung lebih tinggi, listrik lebih banyak," ujar JK. Apalagi kalau transmisi pendukung pasokan listrik mengalami kerusakan. Itu akan sangat mengkhawatirkan.
Maka itu, JK meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menangani serius transmisi pembangkit listrik yang mengalami kerusakan. Karena itu, diperlukan generator set yang harus segera berfungsi.
Yang tak kalah penting adalah bahan bakar. JK pun sudah meminta Pertamina untuk memasok kebutuhan minyak tanah ke Sumatera Barat.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar