Liverpool menjalani pekan buruk. Terlebih lagi, kekalahan dari Chelsea sudah sangat menipiskan kans juara 'Si Merah', sesuai dengan catatan yang sudah bertahan selama 43 tahun di Inggris.
Pada pertengahan pekan lalu, Liverpool tertunduk lesu usai pulang dengan tangan hampa karena ditekuk Fiorentina di Liga Champions. Pada hari Minggu (4/5/2009), adegan nyaris mirip tercipta.
Dalam sebuah laga tandang lainnya, Liverpool harus mengakui ketangguhan Chelsea dalam lanjutan laga Liga Primer. Dua gol 'Si Biru' bikin Liverpool mengalami sepasang kekalahan tandang beruntun hanya selang beberapa hari.
Kekalahan dari Chelsea ini tak ayal bakal membuat perjalanan Liverpool --yang belum pernah jadi kampiun Inggris usai menggunakan format Premiership sejak tahun 1992 silam-- ke tahta juara menjadi lebih berat.
Berat, karena Liverpool kini sudah mengalami tiga kekalahan di Liga Primer yang baru berjalan delapan laga saja. Lalu apa masalahnya?
Well, tengok catatan yang dihadirkan kolumnis Daily Mail, Martin Samuel. "Tim Inggris terakhir yang bisa melaju jadi jawara setelah tiga kali menelan kekalahan dari delapan partai pertamanya di Liga hanyalah Manchester United pada musim 1966-1967," tulisnya.
Dari fakta itu terlihat bahwa satu-satunya peluang Liverpool jadi jawara di akhir musim ini adalah dengan mematahkan sebuah catatan yang telah bertahan selama 43 tahun. Tentu tidak mudah.
Meski begitu, rekor selalu ada untuk dipecahkan. Maka selama masih belum ada "bunyi peluit akhir", Liverpool niscaya masih punya peluang, sejalan dengan optimisme yang tetap disurakan Rafael Benitez sang manajer.
"Kami tak boleh memikirkan tiga kekalahan. Ini adalah pertarungan yang panjang (dalam satu musim)," tegas Benitez di Independent.
Sebagai pelecut semangat untuk Steven Gerrard cs, patut diingat bahwa dengan awal yang sama-sama kurang memuaskan, skuad MU pada 43 tahun silam bukan hanya berhasil menjadi jawara Inggris saja, tapi juga sukses menaklukkan Eropa.
Siapa tahu, setelah lebih dari 40 tahun sejarah kini akan terulang lagi di akhir musim nanti. Bisa, Liverpool?
( krs / a2s ) Kris Fathoni W - detiksport
Pada pertengahan pekan lalu, Liverpool tertunduk lesu usai pulang dengan tangan hampa karena ditekuk Fiorentina di Liga Champions. Pada hari Minggu (4/5/2009), adegan nyaris mirip tercipta.
Dalam sebuah laga tandang lainnya, Liverpool harus mengakui ketangguhan Chelsea dalam lanjutan laga Liga Primer. Dua gol 'Si Biru' bikin Liverpool mengalami sepasang kekalahan tandang beruntun hanya selang beberapa hari.
Kekalahan dari Chelsea ini tak ayal bakal membuat perjalanan Liverpool --yang belum pernah jadi kampiun Inggris usai menggunakan format Premiership sejak tahun 1992 silam-- ke tahta juara menjadi lebih berat.
Berat, karena Liverpool kini sudah mengalami tiga kekalahan di Liga Primer yang baru berjalan delapan laga saja. Lalu apa masalahnya?
Well, tengok catatan yang dihadirkan kolumnis Daily Mail, Martin Samuel. "Tim Inggris terakhir yang bisa melaju jadi jawara setelah tiga kali menelan kekalahan dari delapan partai pertamanya di Liga hanyalah Manchester United pada musim 1966-1967," tulisnya.
Dari fakta itu terlihat bahwa satu-satunya peluang Liverpool jadi jawara di akhir musim ini adalah dengan mematahkan sebuah catatan yang telah bertahan selama 43 tahun. Tentu tidak mudah.
Meski begitu, rekor selalu ada untuk dipecahkan. Maka selama masih belum ada "bunyi peluit akhir", Liverpool niscaya masih punya peluang, sejalan dengan optimisme yang tetap disurakan Rafael Benitez sang manajer.
"Kami tak boleh memikirkan tiga kekalahan. Ini adalah pertarungan yang panjang (dalam satu musim)," tegas Benitez di Independent.
Sebagai pelecut semangat untuk Steven Gerrard cs, patut diingat bahwa dengan awal yang sama-sama kurang memuaskan, skuad MU pada 43 tahun silam bukan hanya berhasil menjadi jawara Inggris saja, tapi juga sukses menaklukkan Eropa.
Siapa tahu, setelah lebih dari 40 tahun sejarah kini akan terulang lagi di akhir musim nanti. Bisa, Liverpool?
( krs / a2s ) Kris Fathoni W - detiksport
Tidak ada komentar:
Posting Komentar