Petugas Transjakarta menjadi korban pemukulan pria tak dikenal. Peristiwa terjadi saat petugas itu hendak melakukan sterilisasi jalur busway di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Oktober 2009, pukul 18.10.
"Pemukulan di bagian kepala belakang dan pelipis dengan menggunakan senjata api," kata Humas Badan Layanan Umum Transjakarta, Yuliani Evta, dalam siaran persnya, Jumat, 2 Oktober 2009.
Kala itu, saat korban, Melodi Tarigan, 25, sedang bertugas mensterilkan jalur busway di koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas), tiba-tiba sebuah mobil Nissan X-trail B 1560 VBmencoba menerobos masuk jalur busway dari arah Kuningan. Korban pun menghadang dan meminta pengemudi mobil keluar jalur busway.
Namun pengemudi mobil itu tetap memaksa melintas. Lantaran kesal, ia malah turun dari mobil dan memukul korban di bagian kepala sebanyak dua kali menggunakan senjata api. Korban pun tak mampu melawan dan tersungkur saat dipukul.
Setelah memukul, pelaku langsung kabur ke arah Ragunan. Melodi yang mengalami luka di bagian kepala langsung mendapat pertolongan oleh warga dan dibawanya ke Polsek Mampang. Selanjutnya, korban dibawa ke RS Fatmawati untuk mendapatkan perawatan dan visum.
Kanit Reskrim Polsek Mampang, Iptu Syamsudin, membenarkan peristiwa tersebut. "Korban luka di bagian kepala, kita tengah melakukan penyidikian dan pengejaran," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat, 2 Oktober 2009.
Menurut keterangan korban kepada petugas kepolisian, sebelum melakukan aksinya pelaku sempat kesal saat ditegur dan mengaku bahwa dia polisi. Kemudian korban dipukul menggunakan sejata api milik pelaku. "Pistol itu sejenis revolver berwarna silver," kata Melodi saat memberikan keterangan di Polsek Mampang.
Kanit mengatakan telah mendapatkan pemilik kendaraaan tersebut. Pemiliknya bernama Timur Sukirno, beralamat di Cilandak, Jakarta Selatan. "Kita akan mintai keterangan, tapi belum tentu pemilik mobil pelakunya, bisa saja mobil itu dipakai oleh orang lain," kata Syamsudin.
Terkait kepemilikan senjata api, pihaknya mengatakan jika senjata api itu diduga pistol gas. Mengingat saat korban ditunjukkan jenis pistol yang dipakai polisi, korban mengatakan jenisnya berbeda. "Biasa saja itu pistol gas, tapi kita akan selidiki lagi," ujarnya. • VIVAnews
"Pemukulan di bagian kepala belakang dan pelipis dengan menggunakan senjata api," kata Humas Badan Layanan Umum Transjakarta, Yuliani Evta, dalam siaran persnya, Jumat, 2 Oktober 2009.
Kala itu, saat korban, Melodi Tarigan, 25, sedang bertugas mensterilkan jalur busway di koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas), tiba-tiba sebuah mobil Nissan X-trail B 1560 VBmencoba menerobos masuk jalur busway dari arah Kuningan. Korban pun menghadang dan meminta pengemudi mobil keluar jalur busway.
Namun pengemudi mobil itu tetap memaksa melintas. Lantaran kesal, ia malah turun dari mobil dan memukul korban di bagian kepala sebanyak dua kali menggunakan senjata api. Korban pun tak mampu melawan dan tersungkur saat dipukul.
Setelah memukul, pelaku langsung kabur ke arah Ragunan. Melodi yang mengalami luka di bagian kepala langsung mendapat pertolongan oleh warga dan dibawanya ke Polsek Mampang. Selanjutnya, korban dibawa ke RS Fatmawati untuk mendapatkan perawatan dan visum.
Kanit Reskrim Polsek Mampang, Iptu Syamsudin, membenarkan peristiwa tersebut. "Korban luka di bagian kepala, kita tengah melakukan penyidikian dan pengejaran," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat, 2 Oktober 2009.
Menurut keterangan korban kepada petugas kepolisian, sebelum melakukan aksinya pelaku sempat kesal saat ditegur dan mengaku bahwa dia polisi. Kemudian korban dipukul menggunakan sejata api milik pelaku. "Pistol itu sejenis revolver berwarna silver," kata Melodi saat memberikan keterangan di Polsek Mampang.
Kanit mengatakan telah mendapatkan pemilik kendaraaan tersebut. Pemiliknya bernama Timur Sukirno, beralamat di Cilandak, Jakarta Selatan. "Kita akan mintai keterangan, tapi belum tentu pemilik mobil pelakunya, bisa saja mobil itu dipakai oleh orang lain," kata Syamsudin.
Terkait kepemilikan senjata api, pihaknya mengatakan jika senjata api itu diduga pistol gas. Mengingat saat korban ditunjukkan jenis pistol yang dipakai polisi, korban mengatakan jenisnya berbeda. "Biasa saja itu pistol gas, tapi kita akan selidiki lagi," ujarnya. • VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar