Kamis, 22 Oktober 2009

BISNIS: Khawatir IHSG Terkoreksi, Rupiah Melemah


VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB kembali bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (US$), karena bercokol di kisaran level 9.455-9.465/US$.

Pada penutupan Selasa, 21 Oktober 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada posisi 9.435 per dolar AS. Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 9.475/US$.
Frans Darwin Sinurat, dealer valas PT Bank Mutiara Tbk berpendapat, aksi perburuan investor terhadap dolar seiring terkoreksinya bursa Dow Jones semalam yang diikuti pelemahan bursa Asia pagi ini diprediksi menjadi pemicu pelemahan rupiah. Sebab, ditakutkan sentimen negatif tersebut berimbas ke indeks harga saham gabungan (IHSG).

"Jadi, ada capital ouflow (dana asing keluar) dari pasar saham ke dolar," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2009.

Namun, Frans memproyeksikan, rupiah pada siang sampai penutupan sore nanti cenderung menguat kembali karena rata-rata mata uang regional menguat terhadap dolar AS. Bahkan, dari dalam negeri seperti pengumuman kabinet baru akan direspon positif pasar. "Kita tahu, tim ekonomi baru ini masih terdapat orang-orang lama dan telah terbukti," kata dia.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 64,69 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 15,48 triliun.

Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 69,35 triliun, atau naik dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 12,65 triliun.

Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat meningkat menjadi Rp 1,50 triliun dari transaksi kemarin yang sebesar Rp 1,26 triliun.

antique.putra@vivanews.com

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog