Gubernur Sumetera Barat, Gamawan Fauzi memastikan bahwa pemulihan air bersih baru akan pulih satu bulan lagi. Hal ini disebabkan beberapa tanggul penampungan air di Sumbar jebol.
Kerusakan sejumlah tanggul penampungan air di Sumbar membutuhkan waktu yang lama untuk dapat diperbaiki.
"Banyak yang harus diperbaiki untuk melakukan pemulihan air bersih," ujar Gamawan Fauzi, Kamis 1 Oktober 2009 malam.
Saat ini kebutuhan air bersih bagi warga Sumbar masih sangat berharap dari bantuan.
Sementara itu, stok beras masih cukup untuk memenuhi kebetuhan warga Sumbar untuk beberapa bulab kedepan.
"Masih ada 19 ribu ton dan cukup untuk beberapa bulan," ujar Gamawan lagi.
Hingga malam ini, pelaksanaan evakuasi korban dilakukan dengan penerangan seadanya. Mulai dari penerangan dari alat berat hingga sorotan lampu kendaraan.
Sejumlah titik evakuasi antara lain di lokasi bimbingan belajar Gama Jalan Proklamasi, Hotel Ambacang dan LBA LIA di Jalan Katib Sulaiman.
Dari tiga lokasi tersebut diperkirakan ratusan korban tewas masih terjebak reruntuhan bangunan.
Berdasarkan data Satkolak Penanggulangan Bencana Sumatera Barat, pada pukul 18.00 WIB, Kamis 1 Oktober 2009, yang poskonya berada di rumah Gumbernur Sumbar, Gamawan Fauzi. Korban paling banyak berada di Kota Padang dengan jumlah 167 orang tewas.
Sementara di Pariaman, jumlah korban tewas 21 orang, Kabupaten Pesisir Selatan tujuh orang, Kota Bukit Tinggi tujuh orang, Kabupaten Padang Pariaman 154 orang dan Kota Solok empat orang. Diperkirakan jumlah korban tewas masih akan terus bertambah.
Sementara untuk korban luka berat mencapai 87 orang dan luka ringan 2.094 orang.
Gempa terjadi di lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.
Laporan: Erinaldi| Padang
• VIVAnews
"Banyak yang harus diperbaiki untuk melakukan pemulihan air bersih," ujar Gamawan Fauzi, Kamis 1 Oktober 2009 malam.
Saat ini kebutuhan air bersih bagi warga Sumbar masih sangat berharap dari bantuan.
Sementara itu, stok beras masih cukup untuk memenuhi kebetuhan warga Sumbar untuk beberapa bulab kedepan.
"Masih ada 19 ribu ton dan cukup untuk beberapa bulan," ujar Gamawan lagi.
Hingga malam ini, pelaksanaan evakuasi korban dilakukan dengan penerangan seadanya. Mulai dari penerangan dari alat berat hingga sorotan lampu kendaraan.
Sejumlah titik evakuasi antara lain di lokasi bimbingan belajar Gama Jalan Proklamasi, Hotel Ambacang dan LBA LIA di Jalan Katib Sulaiman.
Dari tiga lokasi tersebut diperkirakan ratusan korban tewas masih terjebak reruntuhan bangunan.
Berdasarkan data Satkolak Penanggulangan Bencana Sumatera Barat, pada pukul 18.00 WIB, Kamis 1 Oktober 2009, yang poskonya berada di rumah Gumbernur Sumbar, Gamawan Fauzi. Korban paling banyak berada di Kota Padang dengan jumlah 167 orang tewas.
Sementara di Pariaman, jumlah korban tewas 21 orang, Kabupaten Pesisir Selatan tujuh orang, Kota Bukit Tinggi tujuh orang, Kabupaten Padang Pariaman 154 orang dan Kota Solok empat orang. Diperkirakan jumlah korban tewas masih akan terus bertambah.
Sementara untuk korban luka berat mencapai 87 orang dan luka ringan 2.094 orang.
Gempa terjadi di lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.
Laporan: Erinaldi| Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar