Rabu, 21 Oktober 2009

SAHAM: Pasar Saham Masih Rawan Tekanan Jual


VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia masih rawan tekanan jual akibat adanya aksi ambil untung (profit taking) investor.

"Pelemahan transaksi kemarin berpotensi terjadi lagi," ujar praktisi pasar modal Deni Hamzah kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2009.

Dia memproyeksikan, indeks Rabu, 21 Oktober 2009, berpotensi bergerak di level batas bawah (support) 2.500 dan batas atas (resistance) 2.530.

Pada transaksi Selasa, indeks kembali berakhir negatif karena bercokol di posisi 2.502,22, terkoreksi 18,71 poin (0,75 persen) dari perdagangan Senin, 19 Oktober 2009, yang menguat 5,12 poin atau 0,20 persen ke level 2.520,92.

Bursa Asia saat IHSG tutup bergerak variatif. Hang Seng Index naik 184,50 (0,83 persen) ke level 22.384,96, Nikkei 225 menguat 100,33 poin atau 0,98 persen menjadi 10.336,84, dan Straits Times terkoreksi 4,81 persen (0,15 persen) di posisi 2.707,52.

Sedangkan bursa Wall Street pada perdagangan Selasa sore waktu New York, atau Rabu dini hari WIB kembali negatif. Indeks harga saham Dow Jones melemah 50,71 poin (0,50 persen) menjadi 10.041,48, indeks harga saham indikator Standard & Poor's 500 terkoreksi 6,85 poin atau 0,62 persen ke level 1.091,06, dan indeks harga saham teknologi Nasdaq turun 12,85 poin (0,59 persen) di posisi 2.163,47.

Menurut Deni, indeks cenderung turun kembali di perdagangan hari ini. Hal itu tercermin dari indikator teknis stochastic oscillator yang mengarah ke tren negatif (bearish) jangka pendek. "IHSG berpeluang menguji support di 2.475," ujarnya.

Kendati demikian, dia mengakui secara umum tren indeks untuk jangka menegah masih terbilang positif (bullish). Sedangkan mahalnya valuasi saham-saham unggulan saat ini, akan memicu investor beralih pada spekulasi beli saham lapis dua dan tiga.

Purwoko Sartono, research analyst PT Panin Sekuritas Tbk berpendapat, meski pasar minim akan sentimen positif, tetapi masih ada peluang melakukan pembelian saham di bawah (buy on weakness) pada sektor berbasis komoditas.

Dia mengakui, merambat naiknya harga minyak mentah dunia yang dipengaruhi siklus naiknya permintaan di musim dingin, serta melemahnya dolar Amerika Serikat menjadi katalis positif bagi sektor komoditas.

Purwoko memperkirakan, IHSG Rabu ini akan bergerak pada kisaran support-resistance 2.483-2.521.


Rekomendasi Saham
Deni menyarankan, akumulasi beli saham PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta sektor perbankan.

DGIK, kata dia, terkait sentimen positif aksi korporasi emiten. TLKM, seiring sentimen positif diversifikasi produk ke depan. ANTM, harga komoditas yang cenderung naik. Sedangkan sektor perbankan sentimen positif kinerja perseroan.


antique.putra@vivanews.com
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog