HOUSTON, KOMPAS.com — Topan Ida melemah menjadi topan kategori 1, Senin (9/11), saat menuju AS dan ladang minyak di Teluk Meksiko. Sehari sebelumnya, Ida menyebabkan banjir dan longsor yang menewaskan 124 orang di El Salvador.
Ida melintasi Teluk Meksiko setelah menyisir Semenanjung Yucatan. Jalur Ida tidak sampai ke daratan Meksiko sehingga warga di sekitar jalur topan selamat.
Pusaran angin Ida juga menurun, dari 165 km per jam menjadi 145 km per jam, dan diperkirakan makin melemah dalam 24 jam mendatang, menurut Pusat Topan Nasional AS.
Namun, status Ida diperkirakan bisa meningkat lagi menjadi topan saat mendekati Pantai Teluk AS hari Senin malam atau Selasa dini hari, dengan membawa hujan lebat.
Ida diperkirakan menghantam wilayah antara Negara Bagian Louisiana dan Florida di AS.
Pejabat di Yucatan, Meksiko, mengatakan, topan itu tidak menyebabkan korban jiwa atau kerusakan prasarana di kota resor Cancun. Namun, imbas pusaran Ida ditambah sebuah sistem tekanan rendah di Pasifik menyebabkan banjir besar di El Salvador.
Hujan lebat berhari-hari, yang secara tidak langsung berhubungan dengan lewatnya topan Ida, menyebabkan banjir lumpur disertai batu-batu besar di lereng Gunung Chichontopec, El Salvador. Bencana ini terjadi sebelum fajar hari Minggu. Beberapa rumah dan mobil di kota Verapaz, sekitar 50 km di luar San Salvador, ibu kota El Salvador, tertanam.
Presiden El Salvador Mauricio Funes menyatakan keadaan darurat nasional.
Badan Perlindungan Sipil El Salvador mengatakan, jumlah korban meningkat menjadi 124 jiwa Minggu malam dan 60 orang lainnya hilang.
Perusahaan minyak AS menghentikan produksi dan mengevakuasi karyawan dari Teluk Meksiko menjelang kedatangan Ida.
Harga minyak naik lebih dari 1 dollar AS, menjadi di atas 78 dollar per barrel, Senin, di tengah kekhawatiran topan itu akan mengurangi pasokan minyak dan gas AS. Seperempat minyak dan 15 persen gas alam AS dihasilkan dari ladang-ladang di Teluk Meksiko. (Reuters/AFP/AP/DI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar