JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan telepon genggam BlackBerry hingga kini hanya untuk mendukung komunikasi melalui internet, tidak dimaksimalkan untuk bisnis. Padahal, BlackBerry dapat diberdayakan untuk mendukung perekonomian, seperti untuk industri kreatif.
Demikian kata pengamat telekomunikasi, Moch S Hendrowijono, Minggu (8/11) di Jakarta, menanggapi lonjakan pengguna BlackBerry di Indonesia.
Operator telekomunikasi PT Excelcomindo Pratama (XL) Tbk mengumumkan, hingga Minggu, pelanggan XL BlackBerry 200.000 orang. Pada Februari 2009 baru 30.000 pelanggan.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, lonjakan pengguna BlackBerry ini terjadi karena harga BlackBerry ditekan rendah, tarif murah, dan dibolehkannya aktivasi harian.
Di dunia, pengguna BlackBerry adalah pebisnis yang ingin mengefisienkan pekerjaan. ”Di Indonesia tak maksimal untuk bisnis. Operator harus mengedukasi konsumen,” kata Hendrowijono.
Peluang industri kreatif bangkit jika ada maksimalisasi Blackberry. Contohnya, peluang tumbuhnya industri konten, misalnya penyedia layanan informasi saham. ”Di Indonesia hanya ada 60 perusahaan konten. Di Jepang 250.000 per- usahaan konten. Satu perusahaan konten menyerap 100 tenaga kerja,” ujar Hendrowijono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar