JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wali Kota Bogota, Kolombia, dan perintis sistem jalur bus khusus, Enrique Penalosa, menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersempit badan jalan dan memperlebar trotoar untuk mengurangi kemacetan. Langkah itu harus diikuti peningkatan kualitas bus transjakarta dan angkutan massal lainnya.
”Warga harus dikondisikan mencintai angkutan massal dan meninggalkan kendaraan pribadi karena jalannya semakin sempit,” kata Penalosa kepada Sustainable Jakarta Convention 2009 di Jakarta Pusat.
Layanan bus transjakarta harus prima. Jarak kedatangan antarbus harus cepat dan kenyamanan bus harus prima.
Jangan sampai penumpang menunggu terlalu lama dan berdesak-desakan di dalam bus. Dengan cara ini, sebagian besar masyarakat akan berminat menggunakan bus transjakarta.
Rekayasa sosial untuk memindahkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke angkutan massal, kata Penalosa, merupakan syarat wajib untuk mengatasi kemacetan. Kesadaran warga untuk pindah ke angkutan massal tidak dapat tumbuh sendiri karena menggunakan mobil masih dianggap sebagai gengsi tersendiri dalam transportasi.
Di sisi lain, jalur pedestrian harus diperluas dan dibuat nyaman. Pejalan kaki dan pengguna sepeda harus diberi tempat agar masyarakat lebih suka berjalan atau bersepeda.
”Penambahan panjang dan lebar jalan hanya akan memacu orang membeli mobil lagi. Daripada membangun jalan yang mahal, lebih baik memperlebar trotoar,” kata Penalosa.
Berdasarkan pengalaman di Bogota, pelebaran trotoar, penyempitan badan jalan, dan peningkatan pelayanan bus Transmilenio bisa mengurangi kemacetan. Ada bagian jalan yang padat tetapi tidak sampai terjadi kemacetan parah seperti di Jakarta.
Menanggapi saran itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, saran itu masih sulit diterapkan di Jakarta. Rekayasa sosial untuk mengubah budaya warga agar meninggalkan kendaraan pribadi tidak dapat dilakukan secara drastis.
Pemprov DKI masih memfokuskan diri untuk meningkatkan kualitas angkutan massal seperti bus transjakarta dan KRL komuter. Di sisi lain, Jakarta juga akan mengembangkan MRT untuk menambah daya angkut angkutan massal. (eca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar