Washington - Para pakar sekuriti internet mengkhawatirkan ancaman cyber yang kian intensif pada smartphone seperti BlackBerry atau iPhone. Pengguna pun diharap meningkatkan kewaspadaannya.
"Hampir bisa digaransi bahwa hampir semua serangan yang terjadi di komputer akan muncul di smartphone," tukas Jake Widman, seorang analis teknologi yang dilansir CNN dan dikutip detikINET, Senin (26/10/2009).
Fenomena itu taklepas dari meningkatnya adopsi smartphone. Menurut data Gartner, pada tahun 2008 saja lebih dari 139 juta smartphone terjual di seluruh dunia. Ini merupakan peningkatan sebesar 13,9 persen dibandingkan angka di tahun 2007.
Pengguna saat ini semakin banyak mengakses internet dari smartphone dan melakukan transaksi pembayaran. Ini membuat para cracker tergoda untuk melakukan serangan dengan niat mengeruk uang.
Para analis menyatakan, serangan cyber seperti hantaman Trojan seringkali menyebar ke smartphone melalui attachment e-mail. Ada pula serangan melalui Bluetooth.
Namun banyak pengguna smartphone yang terkesan meremehkan dan tak melindungi perangkatnya. Survei Trend Micro mengungkap, hanya 23 persen dari pemakai smartphone menginstall software keamanan.
Sedangkan Khoi Nguyen, Product Manager di Symantec juga memperingatkan risiko yang terjadi saat smartphone dicuri. Jika jatuh ke tangan penjahat cyber, kemungkinan data penting seperti account bank akan disalahgunakan para penjahat.
Dari pihak produsen sendiri juga menyadari soal sekuriti ini. Scott Totzke, Vice President of BlackBerry's Security Groups menyarankan agar semua pemakai smartphone memakai password, rutin mendownload update security dan hanya memakai aplikasi dari sumber terpercaya.
( faw / wsh )
Fino Yurio Kristo - detikinet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar