Senin, 23 November 2009

TIPS: Wajarkah, Bila Si Kecil Pemarah?


VIVAnews - Sikap anak yang cenderung pemarah memang kerap terjadi pada rentang usia tertentu.

Untuk mengetahui lebih rinci apa yang menyebabkan buah hati Anda cenderung marah dan mengamu. Jangan lewatkan artikel yang satu ini.

Secara psikologis, ada sejumlah faktor yang berpengaruh pada perkembangan emosi manusia, yakni kematangan persepsi, tingkat perkembangan bahasa, dan faktor-faktor temperamen.

Kemarahan pada anak biasanya muncul karena dipicu sebagai reaksi terhadap rasa frustasi, sakit hati dan karena perasaan terancam. Tapi reaksi yang kerap terjadi, biasanya karena disebabkan oleh frustasi dan sakit hati.

Namun reaksi marah itu dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni marah impulsif dan marah yang tersimpan. Marah impulsif biasanya ditunjukan lewat reaksi fisik, bisa juga verbal. Ada yang sifatnya ringan dan juga berat. Biasanya anak akan cenderung menyakiti orang lain, seperti memukul, menendang, menggigit, mendorong da lain-lain.

Jika si kecil termasuk jenis marah yang tersimpan, ia cenderung tidak akan menunjukkannya. Biasanya si kecil akan langsung menarik diri atau melarikan diri dari orang yang menyakiti atau menyebabkannya marah.

Sikap mengamuk pada anak umumnya sering terjadi di usia anak 4 tahun pertama. Luapan emosi yang ditampilkan anak bisa Anda lihat berupa tangisan, jeritan, melempar barang, pukulan atau dengan berguling-guling di lantai dan sulit dibujuk untuk beranjak dari tempat tersebut.

Kebiasaan negatif ini, biasanya sering dilakukan anak usia bawah lima tahun (balita) bila anak mengetahui bahwa dengan cara itu, ia akan memmperoleh keinginannya. Penyebab lainnya biasanya karena kemanjaan dan perilaku kurang matang didikan yang terjadi pada anak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog