ROMA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi harus bersiap-siap menghadapi tekanan publik sekali lagi. Sebab, perempuan penghibur yang pernah menjadi teman kencannya, Patrizia D’Addario membeberkan tentang kebersamaan mereka dalam buku yang akan diluncurkannya, Selasa (24/11) waktu setempat.
Buku berjudul Gradisca, Presidente atau Take Your Pleasure, Prime Minister ini bertutur mengenai kebersamaan mereka dalam pesta yang diadakan di kediaman Berlusconi yang mewah di Roma.
Pertama kali datang ke pesta yang diadakan Berlusconi, ia merasa masuk ke sebuah ruangan “selir”. Maklum saja, di sana terdapat 20 model-model muda yang cantik dan seksi, yang berusaha menarik perhatian Berlusconi.
Patrizia diminta datang ke dua pesta pribadi Berlusconi oleh Giampaolo Tarantini, 35, seorang pebisnis dari Bari, yang kini tengah diselidiki karena terkait jaringan prostitusi. Awalnya ia datang ke pesta tersebut dengan harapan, sang perdana menteri mau membantunya dalam bidang properti. Namun semuanya berubah ketika ia memasuki ruangan yang digunakan untuk berpesta.
“Gadis-gadis lain kemudian datang, termasuk di antaranya pasangan lesbian dan perempuan penghibur lainnya. Setelah sepuluh menit, PM pun datang. Ia menyapa setiap orang, sebagian sudah mengenalnya dengan baik dan menciumnya,” kenang Patrizia.
Berlusconi menceritakan anekdot dan gurauan pada gadis-gadis tersebut. Menurutnya, gadis-gadis yang berada di sana berusaha duduk sedekat mungkin dengan Berlusconi. “Sebagai gadis penghibur, saya telah mengalami banyak hal. Namun tidak seperti ini, 20 perempuan dengan satu laki-laki,” tulis Patrizia.
Ia kemudian kembali ke kediaman Berlusconi pada 4 November 2008. Pada pesta kedua inilah, ia menghabiskan malam bersamanya. Menurutnya, Berlusconi sangat lembut padanya. Ia seperti anak laki-laki yang baru saja memenangkan sebuah hadiah.
Berlusconi memakai piyama sutra berwarna putih sembari membawa gaun berwarna senada. Mereka pun menghabiskan waktu bersama. Setelah itu, Patrizia diantar kembali ke hotel tempatnya menginap.
“Sesaat saya berpikir, malam itu merupakan malam spesial bagi seluruh dunia. Karena pada saat itu seorang Presiden berkulit hitam untuk pertama kalinya terpilih untuk memimpin Amerika Serikat. Ini merupakan kebanggaan bagi saya karena di saat malam bersama Berlusconi, berhubungan dengan acara besar tersebut,” ujarnya.
Berlusconi sempat berjanji padanya untuk membantunya berkarir di bidang politik dan membangun properti untuknya. Namun janji tinggallah janji, Patrizia merasa dimanfaatkan dan dikhianati, ia pun memutuskan mengungkapkan cerita tersebut ke publik.
Sejak bulan April lalu, nama Berlusconi semakin terpojok karena skandalnya dengan wanita-wanita muda, ditambah permintaan cerai dari istrinya, Veronica Lario, yang telah dinikahinya selama 20 tahun. tel/tis
Buku berjudul Gradisca, Presidente atau Take Your Pleasure, Prime Minister ini bertutur mengenai kebersamaan mereka dalam pesta yang diadakan di kediaman Berlusconi yang mewah di Roma.
Pertama kali datang ke pesta yang diadakan Berlusconi, ia merasa masuk ke sebuah ruangan “selir”. Maklum saja, di sana terdapat 20 model-model muda yang cantik dan seksi, yang berusaha menarik perhatian Berlusconi.
Patrizia diminta datang ke dua pesta pribadi Berlusconi oleh Giampaolo Tarantini, 35, seorang pebisnis dari Bari, yang kini tengah diselidiki karena terkait jaringan prostitusi. Awalnya ia datang ke pesta tersebut dengan harapan, sang perdana menteri mau membantunya dalam bidang properti. Namun semuanya berubah ketika ia memasuki ruangan yang digunakan untuk berpesta.
“Gadis-gadis lain kemudian datang, termasuk di antaranya pasangan lesbian dan perempuan penghibur lainnya. Setelah sepuluh menit, PM pun datang. Ia menyapa setiap orang, sebagian sudah mengenalnya dengan baik dan menciumnya,” kenang Patrizia.
Berlusconi menceritakan anekdot dan gurauan pada gadis-gadis tersebut. Menurutnya, gadis-gadis yang berada di sana berusaha duduk sedekat mungkin dengan Berlusconi. “Sebagai gadis penghibur, saya telah mengalami banyak hal. Namun tidak seperti ini, 20 perempuan dengan satu laki-laki,” tulis Patrizia.
Ia kemudian kembali ke kediaman Berlusconi pada 4 November 2008. Pada pesta kedua inilah, ia menghabiskan malam bersamanya. Menurutnya, Berlusconi sangat lembut padanya. Ia seperti anak laki-laki yang baru saja memenangkan sebuah hadiah.
Berlusconi memakai piyama sutra berwarna putih sembari membawa gaun berwarna senada. Mereka pun menghabiskan waktu bersama. Setelah itu, Patrizia diantar kembali ke hotel tempatnya menginap.
“Sesaat saya berpikir, malam itu merupakan malam spesial bagi seluruh dunia. Karena pada saat itu seorang Presiden berkulit hitam untuk pertama kalinya terpilih untuk memimpin Amerika Serikat. Ini merupakan kebanggaan bagi saya karena di saat malam bersama Berlusconi, berhubungan dengan acara besar tersebut,” ujarnya.
Berlusconi sempat berjanji padanya untuk membantunya berkarir di bidang politik dan membangun properti untuknya. Namun janji tinggallah janji, Patrizia merasa dimanfaatkan dan dikhianati, ia pun memutuskan mengungkapkan cerita tersebut ke publik.
Sejak bulan April lalu, nama Berlusconi semakin terpojok karena skandalnya dengan wanita-wanita muda, ditambah permintaan cerai dari istrinya, Veronica Lario, yang telah dinikahinya selama 20 tahun. tel/tis
TOF
Editor: tof
Tidak ada komentar:
Posting Komentar