VIVAnews --Panitia Penyelenggara Ibadah Haji menyediakan sembilan rute angkutan transportasi bagi jamaah calon haji Indonesia dari pemondokan menuju Masjidil Haram. Kesembilan rute itu akan dilayani 315 bus dengan lima sampai enam rit untuk masing-masing waktu shalat.
Demikian penjelasan Kepala PPIH Daerah Kerja Makkah, Subakin AM. Menurut Subakin, ada 32 titik naik-turun penumpang yang telah disiapkan. "Di Masjidil Haram kita siapkan empat titik naik turun penumpang," tambahnya.
Keempat titik itu adalah di Jiad, Ja`fariyah, Bab Ali, dan Misfalah. Rute Masjidil Haram-Sektor 1 pemberhentiannya di Bab Ali. Ja`fariyah melayani rute menuju sektor II, VI, dan XI; Jiad melayani rute dari dan ke sektor III, IV, V, VII, dan VIII; dan Misfalah melayani rute dari dan ke sektor IX.
Masing-masing bus berkapasitas 45 jamaah dengan dua sopir. Bus-bus itu, kata Subakin, akan beroperasi selama 24 jam. "Namun lebih ditekankan perwaktu shalat," tambahnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini urusan transportasi jamaah selama di Makkah diserahkan pada pihak Muasassah (konsorsium penyelenggara haji). Selain menyediakan bus dan sopirnya, pihak Muasassah juga wajib memasang stiker agar mudah dikenali jamaah.
Nantinya, di tiap titik pemberhentian akan diawasi oleh petugas dari bagian transportasi PPIH dan Muasassah. "Kami sudah menyiapkan mekanisme pengawasan agar bus-bus itu menepati rutenya," tambah Subakin.
Saat ini, pihaknya mengaku masih menyiapkan armada feeder untuk mengantar-jemput jamaah yang lokasi pemondokannya berada di wilayah yang tak terjangkau bus. Pasalnya, dalam klausul perjanjian dengan Muasassah tidak disebutkan hal itu. sumber: depag.go.id
Demikian penjelasan Kepala PPIH Daerah Kerja Makkah, Subakin AM. Menurut Subakin, ada 32 titik naik-turun penumpang yang telah disiapkan. "Di Masjidil Haram kita siapkan empat titik naik turun penumpang," tambahnya.
Keempat titik itu adalah di Jiad, Ja`fariyah, Bab Ali, dan Misfalah. Rute Masjidil Haram-Sektor 1 pemberhentiannya di Bab Ali. Ja`fariyah melayani rute menuju sektor II, VI, dan XI; Jiad melayani rute dari dan ke sektor III, IV, V, VII, dan VIII; dan Misfalah melayani rute dari dan ke sektor IX.
Masing-masing bus berkapasitas 45 jamaah dengan dua sopir. Bus-bus itu, kata Subakin, akan beroperasi selama 24 jam. "Namun lebih ditekankan perwaktu shalat," tambahnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini urusan transportasi jamaah selama di Makkah diserahkan pada pihak Muasassah (konsorsium penyelenggara haji). Selain menyediakan bus dan sopirnya, pihak Muasassah juga wajib memasang stiker agar mudah dikenali jamaah.
Nantinya, di tiap titik pemberhentian akan diawasi oleh petugas dari bagian transportasi PPIH dan Muasassah. "Kami sudah menyiapkan mekanisme pengawasan agar bus-bus itu menepati rutenya," tambah Subakin.
Saat ini, pihaknya mengaku masih menyiapkan armada feeder untuk mengantar-jemput jamaah yang lokasi pemondokannya berada di wilayah yang tak terjangkau bus. Pasalnya, dalam klausul perjanjian dengan Muasassah tidak disebutkan hal itu. sumber: depag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar