KOMPAS.com - Tergiur sebuah Blackberry (BB), Nurohim (24) bermata gelap. Dia tega menghabisi Maulinawati Pasaribu (24), karyawati perusahaan periklanan di Jalan Cipete Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10) malam lalu.
Semula tidak ada yang curiga bahwa perempuan muda itu tewas akibat penganiayaan. Namun, setelah dokter forensik RS Fatmawati, Jakarta Selatan, melakukan visum et repertum terhadap jenazah, diketahui bahwa Maulinawati meninggal karena dianiaya dan dicekik.
"Enam jam setelah jenazah korban divisum, tersangka pembunuhnya ditangkap," ujar Kapolsektro Cilandak, Kompol Donny Adityawarman, Senin (2/11).
Donny, yang didampingi Kapolrestro Jakarta Selatan Kombes Gatot Edi Pramono dan Kasat Reskrim Kompol Subandi, mengatakan bahwa Maulinawati dan Nurohim saling mengenal. Nurohim adalah pekerja bangunan. Kepada polisi, pemuda asal Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, itu mengaku tergiur Blackberry yang baru dibeli Maulinawati: "Saya hanya pengin HP-nya, tidak bermaksud bunuh dia," ujarnya.
Diperoleh keterangan, Sabtu (31/10) sekitar pukul 23.00 Maulinawati pulang dari bepergian. Nurohim membuntuti wanita yang akan masuk ke kamarnya di lantai tiga mes perusahaan itu.
Ketika Maulin meniti tangga di lantai dua, Nurohim membekapnya dari belakang. Di tengah keterkejutannya, karyawati tersebut meronta dan berusaha melawan sambil berteriak.
Karena terlanjur dikenali oleh korbannya, Nurohim kalap. Dia mencekik sekuatnya sampai Maulinawati terkulai lemas dan meninggal dunia. Tidak ada seorang pun yang melihat peristiwa itu.
Nurohim lalu mengambil tas korban yang antara lain berisi BlackBerry. Jenazah wanita kenalannya itu dia seret ke kamar mandi.
Jenazah Maulinawati ditemukan kawannya yang akan mandi. Petugas Polsektro Cilandak yang menerima laporan tentang hal itu segera datang. Jenazah dikirim ke RS Fatmawati untuk divisum.
Setelah itu, polisi mengumpulkan orang-orang di mes, juga menanyai kawan-kawan Maulinawati yang tidak tinggal di sana. Belakangan diketahui bahwa wanita tersebut baru saja membeli Blackberry, dan benda itu raib.
Berdasarkan keterangan dari belasan orang yang ditanyai itu, akhirnya polisi memburu Nurohim. Pada Senin pagi pemuda tersebut dibekuk di rumah familinya di Pulogadung, Jakarta Timur. "BB itu Saya jual Rp 740.000," ujar Nurohim. (yos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar