Selasa, 03 November 2009

SEX: Kapankah Masa Subur Pria?


Tanya
Saya (31) sudah lama mendambakan momongan. Setelah diperiksa dokter, kondisi saya dan suami baik-baik saja. Dokter menyarankan, melakukan hubungan intim, saat saya mengalami masa subur. Tapi, setelah setahun mencoba, metode ini belum juga berhasil.
Yang ingin saya tanyakan, apakah pria juga memiliki masa subur? Mungkinkah, jika melakukan hubungan intim, ketika sama-sama mengalami masa subur, akan lebih mudah terjadi kehamilan?

rixx@gmail.com

Jawab:
Kaum pria memiliki kemampuan memproduksi jutaan sel-sel sperma baru, setiap harinya. Berbeda dengan wanita, yang umumnya hanya dapat menghasilkan satu sel telur dalam satu siklus haid. Karena itu, masa subur pria bisa dibilang dialami setiap saat.
Sedangkan bagi wanita dikenal istilah masa subur, yaitu suatu masa yang berada disekitar waktu keluarnya sel telur tersebut (umumnya bagi yang mempunya siklus haid 28-30 hari berada antara hari ke 12 hingga hari ke 18 dihitung dari hari pertama haid).

Bercinta secara teratur pada masa subur ini (minimal dua hari sekali) diyakini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan (pertemuan antara sel telur dengan sel sperma). Namun, bila setelah satu tahun melakukan hubungan intim secara teratur pada masa subur tetap tidak terjadi kehamilan, selayaknya Anda berdua memeriksakan diri secara lengkap pada ginekolog.

Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan dasar infertilitas yang meliputi melakukan wawancara (anamnesis) mengenai riwayat penyakit pada pasangan serta riwayat hubungan seksual, melakukan pemeriksaan ginekologi dasar pada wanita.
Seperti, pemeriksaan ultrasonografi transvaginal untuk menilai kondisi rahim dan kedua indung telur, dan pemeriksaan histerosalpingografi untuk menilai adakah hambatan pada kedua saluran telur serta pemeriksaan analisis hormonal dasar untuk memastikan adanya produksi sel telur.

Pada suami juga akan dilakukan pemeriksaan fisik dasar meliputi sempurna atau tidak perkembangan dan bentuk organ genital, adanya varises pada sekitar testikel dilanjutkan dengan pemeriksaan analisis sperma untuk menilai jumlah, bentuk dan kecepatan sperma. \
Bila semua ini sudah dikerjakan baru seorang dokter dapat memberikan kesimpulan ada tidaknya gangguan tertentu pada Anda atau suami. Jadi, pastikan Anda berdua mendapat pemeriksaan medis yang tepat.
Konsultan: dr. Aryo Wicaksana, SpOG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
Bookmark and Share

Arsip Blog