VIVAnews - Petugas kepolisian menggeledah apartemen tentara tersangka pelaku penembakan di di Fort Hood, Texas Jumat dini hari waktu setempat. Mereka mencari bukti-bukti penyebab psikiater Angkatan Darat itu mengokang senapan dan menembak tentara yang seharusnya ia beri pertolongan.
Pelaku yang diduga melakukan penembakan diidentifikasi sebagai Maj Nidal Malik Hasan, melakukan serangan brutal di sebuah barak militer Fort Hood, negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS). "Kejadian ini menewaskan 13 orang dan melukai 30 orang lainnya," ungkap Letnan Jenderal Robert Cone seperti dikutip lama kantor berita CNN.
"Hasan yang berpraktek sebagai psikiater di Pusat Medis Tentara Fort Hood ditembak beberapa kali dan ditahan setelah penembakan," jelas Cone.
Di dekat kota Killeen, satu unit tim SWAT dan FBI menyisir apartemen Hasan untuk mengetahui penyebab tindakan penembakan. Pakar militer mengatakan penembakan itu sebagai yang terburuk yang pernah terjadi di barak militer Amerika Serikat.
"Tim investigator bertugas mencari bukti, serta bukti permulaan untuk menduga alasan penembakan" ujar juru bicara kepolisian Killeen Carol Smith.
Pria 39 tahun itu merupakan lulusan Universitas Virginia Tech dan memiliki lisensi psikiater di Virginia. Sebelumnya Hasan bertugas di Pusat Medis Walter Reed. Seorang pejabat pemerintah mengatakan Hasan adalah warga negara AS asal Jordania. Dari dokumen diketahui, Hasan lahir di Virginia dan tidak pernah berada di luar AS.
Seorang pemilik toko 711 di Fort Hood mengatakan Hasan Dikenal sebagai "Mayor Nidal,". Hampir saban pagi Hasan menikmati kopi dan cemilan di tokonya, termasuk pagi hari sebelum penembakan.
Dari rekaman video toko, Hasan mendatangi kasir toko pada pukul 6.20 pagi. Dia membawa minuman dan memakaian jubah tradisional arab sekitar tujuh jam sebelum penembakan massal terjadi.
"Dia terlihat normal, masuk ke toko, dan mengambil kue dan kopinya seperti yang ada video," kata pemilik Toko. Sementara gambar lainnya dari sejak Selasa menunjukkan Hasan menggunakan jubah pasien.
Sepupu Hasan, Nader Hasan mengeluarkan pernyataan atas nama keluarga bahwa keluarga sangat terguncang dan bersedih atas penembakan tersebut.
"Kami turut berduka cita bagi para keluarga korban. Keluarga Kami mencintai Amerika dan bangga terhadap negara ini. Kami turut bersedih atas tragedi yang terjadi hari ini," jelasnya dalam pernyataan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar